Karena lele memiliki beberapa keunggulan yaitu :
1.Dapat dipelihara dengan padat tebar tinggi, sehingga hemat penggunaan lahan
2.Dapat memanfaatkan lahan marjinal dengan hemat air
3.Dapat dikembangkan mulai skala usaha kecil (rumah tangga) sampai besar (industri)
4.Dapat dikembangkan dengan segmentasi usaha yang menguntungkan
5.Teknologi pembenihan dan pembesaran mudah dikuasai
6.Potensi pasar yang cukup tinggi (dalam dan luar negeri)
7.Daging dapat diolah untuk meningkatkan nilai jual
Sedangkan permasalahan yang dihadapi dalam budidaya lele adalah :
1.Penyediaan induk dan benih, khususnya yang berkualitas semakin menurun.
2.Serangan penyakit à kondisi tertentu,
penyakit infeksi : protozoa dan bakteri, virus
non-infeksi: kuning, bengkok tubuh dan retak kepala).
3.Harga pakan pabrik à relatif tinggi, cenderung terus meningkat, tidak sebanding dengan harga kual ikan
4.Harga jual ekspor kurang menarik : persyaratan tinggi, harganya pasar lokal, potensi serapannya tinggi.
5.Kemampuan modal dan akses permodalan masih lemah.
Strategi pengembangan budidaya lele :
1.Perbanyakan dan pendistribusian induk dan benih hasil pemuliaan oleh UPT pusat dan UPT daerah (lele sangkuriang)
2.Pengembangan formula pakan sederhana oleh kelompok pembudidaya (bantuan mesin pakan ikan)
3.Pengembangan laboratorium untuk pengendalian penyakit
4.Pengembangan segmentasi usaha sampai ukuran ekspor
5.Sertifikasi unit usaha budidaya lele
6.Pengembangan jaringan komunikasi antar stakeholder
7.Pengembangan motivasi pembudidaya (Lomba Kelompok Pembudidaya Lele)
Kebutuhan Induk Lele Tahun 2010 Dalam Rangka Peningkatan Produksi Nasional 353% dan Mendukung Program “Bali nDeso mBangun Deso”
Target Produksi Lele Jawa Tengah Tahun 2010 = 43.926 ton
Asumsi Lele konsumsi = 10 ekor/kg, dibutuhkan 549.075.000 ek benih ( SR 80 % dari 439.260.000 ekor benih ).
Kalau harga benih 7 cm Rp 120 maka, potensi perdagangan benih Rp 65.889.000.000,-
Kalau harga ikan lele konsumsi Rp 12.000,- maka potensi perdagangan lele konsumsi sebesar 43.926.000 kg x Rp 12.000,- = Rp 527.112.000.000,-
Kalau harga pakan Rp 5.000,-/kg maka potensi perdagangan pakan ikan diperkirakan sebesar 43.926.000 kg x Rp 5.000,- = Rp 219.630.000.000,-
Minggu, 15 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar